Friday, April 22, 2016

A Poem for 1430

From 30 Stars that Shine the brightest
One day the two little stars met
Not crushing like a car
The one feels different
From a same Universe but from a different galaxy
18 million miles far away

Hard to meet, but the stars has its starlight
A speed-light with will
Using the energy
Crossing the horizon
Even the lights fade
But the lights still sparks

Just like a wide ocean
from a different flow,
But why could that algae meet
Its just like what 1:117 said
Be, Let it be
As the sky meets the earth

14 little bees bumbling together
making a noise and searching for a honey
sting while to make the others survive
they left but not in vein
Let the prayer be
The name that should be spoken inside
The best that is given
The positive atmosphere that may happen
The true love that only we can say in the end
Maybe now in a different way,
but hoping in the end to be in a same path
Where we met the stars, bees and algae scattered
Where we met the sky and earth together

Duren Sawit, 14th of August 2015.
Sincerely,
Adp

Read more…

Friday, April 01, 2016

Resensi Buku 9 Days Umratan (Perjalanan Spiritual ke Tanah Nabi)

SUmber gambar: analisa.daily.com 

Judul Buku: 9 Days Umratan Penulis: Ratna dks
Penerbit: Tiga Serangkai
Tahun: 2015
Tebal: 270 Halaman
Jenis: Novel Religi

Sebagai seorang yang belum pernah melaksanakan umroh, buku ini sangat asik dibaca untuk mengenal Tanah suci baik Riyadh, Mekkah, maupun Madinah sebelum benar-benar menapakinya. Perjalanan spiritual yang dituangkan penulis dalam bentuk penokohan Laila menjadikan seolah kita ikut mengalami bersamanya.

Novel ini akan banyak menyelami bagaimana kisah spiritual si tokoh dalam menjalani Umrohnya. Sebagai seorang yang baru pertama kali menjalani Umrah, tentunya bagi Laila kesempatan ini adalah kesempatan tak hingga yang bisa dialaminya. Kesempatan itu tak lain didapat dari hasil jerih payahnya memenuhi target dari Perusahaan Biro Travel tempatnya bekerja. Melalui paket penjualan yang berhasil ia capai, menjadikannya salah satu dari dua penerima insentif berupa uang saku dan paket umroh menuju tanah Suci tersebut.

 Ia yang masih belum berkeluarga tak mengira bisa mendapatkan penghargaan dan kesempatan itu. Meski disamping itu ingin ia alihkan untuk Bapaknya yang juga sudah rindu dengan tanah suci. Sementara, Ibunya juga sedang sakit sehingga saat itu Laila sempat berpikir untuk lebih baik dicairkan saja uangnya.

Namun, keputusan perusahaan berkata tidak, ia harus mengambil paket tersebut.  Tanpa disangka, perjalanan Laila dari mulai menapaki Hotel, Raudhah, Makam Baqi, Gua yang selanjutnya berada tepat di tengah tanah suci menjadikannya tak menyesali keputusannya untuk tetap mengambil paket Umroh nya tersebut. Baginya, perjalanan spiritual itu luar biasa nyatanya tersimpan banyak cerita maupun pelajaran yang tak akan pernah dilupa dalam sembilan hari perjalanannya tersebut.

 Novel ini berhasil membawa pembaca membayangi keadaan umroh melalui setiap penggambaran setting  di dalam kisahnya. Ditambah lagi doa dalam setiap ibadahnya di paparkan bersama artinya sehingga pembaca diajak ikut memahami makna bahasa dan cerita.

Novel spiritual yang terdiri dari 6 bagian sebagai penggalan hari ini memang bagus untuk dibaca dalam hal memperkaya nilai realigi dan wawasan dalam masalah ibadah Umroh. Deskripsi ibadah cukup di paparkan melalui cerita diselingi beberapa drama dari si tokoh. Begitupula dengan sejarah yang banyak diselipkan dalam pemaparan tokoh.

Yang sedikit disayangkan hanya pada cara dan gaya bahasa pada tokoh-tokoh yang terkesan cenderung sama dan kaku. Sehingga watak kurang tercermin pada setiap kalimat langsung yang diutarakan. Secara garis besar, novel religi ini menyenangkan untuk dibaca sebagai bentuk pengenalan atau pengenangan kita untuk mengingat tanah suci disana.

**Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adp_skywalker/resensi-buku-9-days-umratan-perjalanan-spiritual-ke-tanah-nabi_56fe1eedd893734b077e91a5

Read more…