Friday, November 18, 2016

Tanah Airku Dalam Pelukan

Bumi Langit, Jogjakarta, Indonesia. Oleh: Penulis 2016

Tanah airku dalam Pelukan
Kau sangat berharga. 
Tempatmu belajar dari satu menjadi dua. 

Melalui udara ku hirup tanah airku 
merasakan indahnya kebesaran Tuhan yang menciptakan.
Semakin jauh ku merasa rindu
namun semakin bangga akan keberadaanmu.
ialah tempatku kembali. 
Semakin ku jauhi merah putih 
semakin melekat di sanubari.

 Aku menjadi bagian kecil dari sayap-sayap yang terbang jauh. 
Terasa rapuh terkadang,
namun disana semakin kuat harus kukeppakan 
cepat bisa ku kembali membawa sebatang berlian 
kembali ke pulau impian.

Aku memang terbang jauh tapi sayapku ingin tumbuh agar bisa kembali ke tanah airku. 
Mereka, ialah yang pertama harus bisa membantu mengepakkan sayap itu
selalu membekaliku dengan amunisi lengkap di punggung kecilku.

Teringat niat dan kepribadianku sejak awal. 
Tak pernah lupa diri, tak pernah melupakan kekuasaan Allah Ta Alla.
Mengingat. Seindah tanah lain. 
Tanah air adalah tempat terbaik untuk kembali.
Semakin kecil kita sadari, namun kita mempunyai Allah Ta ala yang maha besar.
Melindungi..


Hati ini terasa teriris berada di antara yang tak biasa. 
Namun, Agamamu, tanah Airmu selalu setia menemanimu 
dimanapun kau berada. 
manusia ini akan kuat ketika ia selalu mengingat..

Haidian, Beijing. 19 November 2016

Read more…