Proses menjadi manusia tak pernah pasti. Banyak jalan
mengejar mimpi, salah satunya mimpi untuk melanjutkan kuliah dengan suntikan
beasiswa atau dana pendidikan. Baik berkuliah di dalam maupun luar negeri,
banyak jalur untuk memperoleh pendidikan gratis di dunia ini. Saya akan menguraikan beberapa diantara jalur
tersebut diselingi beberapa pengalaman yang pernah dilalui saya maupun kisah
beberapa teman-teman lain. Tentunya semua cara ini tak akan berhasil tanpa
diiringi doa dan usaha.
Mari
kita bahas beberapa kemungkinan. Dari beraneka jalur dan jalan yang bisa
diperoleh untuk melanjutkan pendidikan, salah satu alternatif dengan
mendapatkan Beasiswa. Beasiswa bisa diperoleh dari instansi tempat bekerja,
Kampus, maupun Program. Satu lagi alternatif adalah dengan melakukan kombinasi
Beasiswa/Sponsorship.
Beasiswa
dari Tempat Kerja
Pertama adalah beasiswa
dari instansi tempat bekerja. Biasanya beberapa perusahaan atau instansi
pemerintah memiliki jatah untuk pegawai yang ingin melanjutkan studi dengan
catatan pegawai tersebut tetap mengabdi pada instansi selepas studi. Salah satu
pamanku mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan studi doktoralnya melalui
Kemenkumham tempatnya bekerja. Jadi, karena beasiswa yang diambil adalah
beasiswa dalam negeri, maka ia masih bisa terikat dengan pekerjaan disana.
Beberapa rekan dan senior
juga ada yang mendapatkan beasiswa dari instansi dan perusahaan tempat mereka
bekerja. Tentunya, kekuatan mengatur waktu sangat diperlukan agar bisa seimbang
antara pekerjaan dan perkuliahan. Hanya saja, kunci beasiswa tipe ini adalah
loyalitas terhadap tempat kita bekerja. Jadi jangan berharap bahwa sang awardee mengundurkan diri dari tempat
kerja baik ketika sedang atau selesai studi.
Beasiswa
Kampus
Berikutnya adalah beasiswa
Kampus. Beasiswa ini banyak disediakan kampus di setiap muka bumi. Mereka
membuka peluang bagi mahasiswa lokal dan internasional untuk bisa melanjutkan
pendidikan di kampus. Meski begitu beasiswa ini bisa saja bersifat parsial
maupun penuh. Perlu diperhatikan dengan cermat detail cakupan beasiswa tersebut
yang biasanya terlampir di admission
notice. Cakupan beasiswa biasanya tergantung daripada banyak faktor, salah
satunya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), topik riset, rekomendasi
professor/pengajar, maupun pertimbangan lainya (budaya, kapasitas, persebaran,
dll).
Aku sempat mendaftarkan
diri di beberapa universitas yang menyediakan beasiswa semacam ini. Salah
satunya adalah National Central University (NCU) di Taiwan. Setiap tahun,
universitas ini memang menjadi langganan untuk mahasiswa Indonesia yang ingin
berkuliah disana. Setiap tahun kampus ini selalu mengadakan kunjungan untuk
interview secara langsung dengan professor atau kepala program studi.
Saat itu bulan Desember,
NCU mengadakan interview untuk persiapan ajaran baru Spring yang dimulai pada
September. Mereka mengadakan di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Yogyakarta.
Tepatnya di Universitas Gadjah Mada. Dalam interview yang perlu diperahtikan
adalah bawalah rencana studi dan rencana riset sementara yang ingin kita
presentasikan pada professor untuk program studi tujuan. Tentunya, semua proses
dilakukan dengan menggunakan bahasa inggris.
Melalui wawancara
kemungkinan kita bisa mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) secara tertulis
oleh professor atau bisa jadi nama kita tercantum dalam database kampus untuk selanjutnya bisa dipertimbangkan dalam
penerimaan universitas dan beasiswa.
Selanjutnya beberapa
bulan kemudian akan dihubungkan via email. Tak hanya NCU, kampus di Taiwan
lainnya banyak model seperti ini dimana professor nya mengadakan kunjungan dan
interview secara langsung kepada calon mahasiswa. Yang perlu dilakukan adalah
rajin menilik info terkait kunjungan tersebut.
Banyak kampus-kampus lain
mungkin di Eropa, Australia yang juga menyediakan beasiswa kampus serupa.
Dokumen yang diperlukan biasanya sama seperti dokumen beasiswa lain terkhusus
surat rekomendasi, IELTS/TOEFL, dan rencan studi.
Untuk beasiswa kampus
dalam negeri pun tak kalah banyak tersedia. Beberapa kampus negeri dan sesuatu
di Indonesia juga banyak yang menyediakan beasiswa berupa potongan uang pangkal
maupun pembebasan biaya kuliah.
Keuntungan daripada
Beasiswa kampus adalah kita tidak terikat terhadap sebuah perjanjian atau
ikatan dinas. Karena, pada dasarnya beasiswa kampus berfungsi untuk
mempromosikan kampusnya dengan keanekaragaman yang ada.
Beasiswa
Program
Beasiswa setiap program
dan negara memang memberikan nominal yang berbeda-beda. Biasanya disesuaikan
dengan negara tujuan. Perlu
diperhatikan bahwa beberapa program juga ada yang mengikat para awardee untuk
suatu komitmen. Semisal, harus kembali ke negara asal, atau mungkin harus
bekerja di negara penyelenggara beasiswa. Perjanjian perlu dibaca secara jelas
agar tidak bermasalah pasca kelulusan.
Beasiswa program
rata-rata memberikan beasiswa secara penuh terhadap penerimanya. Salah satunya
beasiswa BPI (Bantuan Pendidikan Indonesia) dari LPDP. Beasiswa ini sangat
menguntungkan karena menanggung semua kebutuhan awardee baik dalam maupun Luar
Negeri. Seleksinya terbilang ketat karena persaingan bersifat umum dan berasal khusus
dari Indonesia. Aku pernah mencoba beasiswa ini dan gagal pada tahap wawancara.
Reviewer menawarkan apakah aku bersedia untuk berkuliah dalam negeri, namun aku
tidak meyakinkan tawaran itu sehingga bisa jadi ini menjadi penilaian penting
saat itu.
Untuk wilayah Asia
beberapa negara dan kedutaan banyak yang memberikan program beasiswa. Beasiswa
Monbukagakusho atau MEXT untuk yang ingin melanjutkan ke Jepang. Sementara,
untuk Korea selatan bisa melalui Beasiswa KGSP (Korean Government Scholalrship
Program).
Selanjutnya, jika ingin
melanjutkan kuliah ke negeri tirai bambu bisa melalui Chinese Government
Scholarship (CGS). Kelebihan beasiswa ini adalah pendaftar tak perlu pusing
mengumpulkan sertifikat TOEFL/IELTS minimal untuk persyaratan bahasa. Ini adalah
pengecualian bagi mereka yang mendaftar untuk kelas mandarin. Sehingga CSC akan
memberikan dua jenis beasiswa, pertama adalah beasiswa persiapan bahasa yang
selanjutnya diiringi dengan beasiswa studi kuliah.
Beasiswa AAS (Australia
Award Scholarship) yang khusus untuk mereka yang berniat untuk melanjutkan di
kampus Australia. Persyaratan berkas tidak setinggi LPDP, karena memang
beasiswa ini menyediakan program persiapan bahasa sebelum berangkat sehingga
tak perlu IELTS sampai minimum 6.5.
Untuk tujuan Turki,
silahkan tengok Beasiswa Turkiye. Sementara, jika ingin ke Belanda bisa mencoba
Beasiswa Stuned. Beasiswa DAAD. Chevening untuk tujuan kuliah ke Inggris.
Hanya, untuk beasiswa jenis ini memerlukan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Itulah
gambaran secara umum untuk beasiswa jenis program di beberapa negara.
Untuk mencari
program-program beasiswa dari negara-negara penyelenggara/tujuan bisa diperoleh
dengan mengunjungi kedutaan. Biasanya mereka memiliki departemen pendidikan dan
kebudayaan yang bisa memberikan informasi terkait beasiswa tersebut. Tak
menutup keumgkinan, banyak juga beasiswa dalam program untuk tujuan dalam
negeri.
Alternatif
Kombinasi Beasiswa
Hal
ini bisa dilakukan melalui beberapa cara baik dengan melakukan funding maupun melalui program beasiswa
lain yang membolehkan mengambil dua status. Maksudnya adalah untuk membantu
kekurangan dana untuk menyelesaikan studi.
Kasus-kasus
seperti ini banyak dirasakan oleh penerima beasiswa parsial yang tetap ingin
berjuang melanjutkan studinya dengan suntikan dana lain. Hal ini bisa dilakukan
dengan menyebarkan beberapa proposal untuk persiapan keberangkatan jika tiket
atau persiapan lain tidak ditanggung.
Bisa juga dengan mengajukan proposal ke BKLN (Bantuan keberangkatan Luar
Negeri). SIstemnya sudah bersifat online.
Selain
itu, belajar dari pengalaman beberapa teman-teman di daerah, mereka mengakali
dengan memperoleh tambahan dana dari pemerintah daerah setempat. Tujuannya
untuk memajukan daerah asal juga, sehingga anggaran sering kali mudah
didapatkan. Dengan mengajukan ke kantor Bupati, Walikota atau kantor dinas bisa
menjadi pilihan.
Alternatif
lain dalam kombinasi beasiswa ini bisa juga dengan mengajukan Beasiswa Unggulan
dari Kemendikbud. Beasiswa ini memperbolehkan pemohon yang sudah mendapatkan
beasiswa namun masih ada beberapa komponen yang belum tercukup (semisal asrama,
monthly stipend, tiket keberangkatan
dll). Jadi jika memperoleh beasiswa yang bersifat parsial, cobalah beberapa alternatif
diatas untuk bisa menutupi kekurangan yang ada.
0 comments:
Post a Comment