Saturday, September 22, 2018

Teknologi NDT untuk Bangunan Bersejarah



Oleh: Annisa Dewanti Putri[1]


Sketsa Bangunan Tradisional Kayu adat Minang, Rumah Gadang. Sumber: Penulis 2017

Indonesia. Melihat tanah air ini memiliki banyak budaya dan peninggalan bersejarah yang cukup menarik perhatian dunia. Terlihat rapuh namun sebenarnya antik, itulah yang tergambar jika menorah masing-masing peninggalan bersejarah dari sekian tempat diantara ribuan pulau nusantara ini. Ada beberapa yang masih kokoh, dipugar, bahkan di rekonstruksi ulang.

Pemeliharaan bangunan menjadi tantangan sendiri bagi para ahli sipil, arsitek, dan budayawan dimana bangunan cagar budaya yang dihadapi adalah bangunan yang renta dan tidak sembarangan mudah diambil sampelnya untuk diuji. Sementara ini, Indonesia memang taka sing dengan pengujian langsung terhadap material pada bangunan. Sampel uji yang bisa diambil melalui beberapa contoh sampel serupa. Namun, hal ini hanya berlaku bagi bangunan modern yang memiliki data lengkap keadaan eksistingnya muali dari perencanaan, desain, sampai konstruksi.

Bagaimana dengan bangunan bersejarah dan cagar budaya yang data awalnya sulit ditemukan dan tidak tersedia? Hal ini bisa saja terjadi pada bangunan-bangunan dengan nuansa tradisional dan vernakuler. Bangunan yang didirikan dengan berdasar pada pengetahuan, material, dan keahlian masyarakat lokal. Terlebih beberapa bangunan bersejarah yang mana sumber perencanaan ya karena perpindahan cerita yang begitu cepat tidak diketahui tinta birunya.

Sementara, pengujian langsung seperti kuat uji tekan, Tarik, dll dapat merusak komponen bangunan itu sendiri ketika diambil sampel nya, sekarang, peneiliti sedang mengembangkan optimalisasi untuk penggunaan uji lapangan dengan metode Non-destructive Test (NDT). Teknologi ini sesuai namanya yang berarti  uji yang tidak merusak, memberikan solusi untuk material yang hendak diuji namun renta. Dalam artian untuk memperoleh suatu hasil uji dari material itu tidak perlu merusaknya. Hal ini dikarenakan teknologi NDT lebih banyak memanfaatkan sensor dan gelombang untuk mendeteksinya.



Cukup diuji, Lalu diestimasi
Sekarang ini, banyak pilihan dan pengembangan dari teknologi NDT yang banyak dipakai oleh para assessor dan pengamat bangunan atau material. Bahkan untuk lebih akurat lagi ada teknologi semi NDT yang sedikit mengambil sampel dan menggores material guna mendeteksi kerusakan yang terdapat di dalam internal material.


Hal ini menjadi keuntungan karena peneliti atau assessor tak perlu mengambil sampel dari bangunan bersejarah tersebut. Terkhusus bangunan berkayu yang dan candi-candi yang renta sekali untuk diambil sampelnya. Untuk proses pemugaran pun sebelumnya dibutuhkan pemetaan terhadap komponen bangunan yang perlu di restorasi dan tingkat kerusakannya. Melalui NDT, proses ini bisa dilakukan. Dengan menguji secara langsung di lapangan menggunakan salah satu atau beberapa alat kombinasi, hasil deteksi dan pemetaan dapat dilakukan.

Semisal menggunakan Stress Wave analyzer dan Pylodyn test sebagai dua contoh NDT. Dengan menempelkan alat ke kedua sisi material yang hendak diuji, maka hasil waktu tempuh bisa di analisa dan bisa terlihat bagian material mana yang mengalami defect atau kerusakan. Jika waktu tempuh atau Time of Flight lebih cepat dari rata-ratanya artinya kondisi permukaan mulus. Begitupun sebaliknya, maka ada kerusakan yang dilalui yang menyebabkan waktu tempuh lambat.

Dari hasil sesedarhan itu dapat terlihat bagian struktur mana saja yang mengalami kerusakan dan masih dalam kondisi bagus. Disamping itu, dari hasil Time of flight pun, keadaan Modulus Elastisitas yang berkaitan dengan sifat material suatu bangunan dapat dihitung dan dipredisiki menggunakan beberapa pengambilan data.

Dengan begitu, restorasi dapat berjalan lebih singkat, presisi dan terlebih bisa mendeteksi tanpa harus merusak sebagian kecil atau besar bangunan bersejarah yang diamati. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk diterpakan terkhusus untuk negara dengan jumalah bangunan bercagar budaya yang cukup tinggi seperti di Indonesia.

Referensi:
M. Teder, K. Pilt, M. Miljan, M. Lainurm, R. Kruuda. Overview of Some Non-Destructive Methods For In Situ Assessment Of Structural Timber: 137-143. 3rd International Conference Civil Engineering`11 Proceedings II Materials and Structures.
S. Gao, X. Wang, M.C. Wiemann, B.K. Brashaw, R.J. Ross, L.Wang. A Critical Analysis of Methods for Rapid and Nondestructive Determination of Wood Density in Standing Trees. Annals of Forest Science. INRA and Springer-Verlag France 2017.
C. Gao, J. Wang and Q. S. Yang. Rapid In-Site Survey and Assessment Method For Structural Members In Traditional Chinese Traditional Timber Structure[J]. Structural Health Assessment of Timber Structures. 2017: 119-130.





[1] Mahasiswa Master of Civil Engineering, Beijin Jiaotong University
Key Laboratory of Ancient Culture Relics, School of Civil Engineering

0 comments:

Post a Comment