Oleh: Annisa Dewanti Putri[1]
Sketsa Bangunan
Tradisional Kayu adat Minang, Rumah Gadang. Sumber: Penulis 2017
|
Indonesia. Melihat tanah air ini memiliki banyak budaya dan
peninggalan bersejarah yang cukup menarik perhatian dunia. Terlihat rapuh namun
sebenarnya antik, itulah yang tergambar jika menorah masing-masing peninggalan
bersejarah dari sekian tempat diantara ribuan pulau nusantara ini. Ada beberapa
yang masih kokoh, dipugar, bahkan di rekonstruksi ulang.
Pemeliharaan bangunan menjadi tantangan sendiri bagi para
ahli sipil, arsitek, dan budayawan dimana bangunan cagar budaya yang dihadapi
adalah bangunan yang renta dan tidak sembarangan mudah diambil sampelnya untuk
diuji. Sementara ini, Indonesia memang taka sing dengan pengujian langsung
terhadap material pada bangunan. Sampel uji yang bisa diambil melalui beberapa
contoh sampel serupa. Namun, hal ini hanya berlaku bagi bangunan modern yang
memiliki data lengkap keadaan eksistingnya muali dari perencanaan, desain,
sampai konstruksi.
Bagaimana dengan bangunan bersejarah dan cagar budaya yang
data awalnya sulit ditemukan dan tidak tersedia? Hal ini bisa saja terjadi pada
bangunan-bangunan dengan nuansa tradisional dan vernakuler. Bangunan yang
didirikan dengan berdasar pada pengetahuan, material, dan keahlian masyarakat
lokal. Terlebih beberapa bangunan bersejarah yang mana sumber perencanaan ya
karena perpindahan cerita yang begitu cepat tidak diketahui tinta birunya.
Sementara, pengujian langsung seperti kuat uji tekan, Tarik,
dll dapat merusak komponen bangunan itu sendiri ketika diambil sampel nya,
sekarang, peneiliti sedang mengembangkan optimalisasi untuk penggunaan uji
lapangan dengan metode Non-destructive
Test (NDT). Teknologi ini sesuai namanya yang berarti uji yang tidak merusak, memberikan solusi
untuk material yang hendak diuji namun renta. Dalam artian untuk memperoleh
suatu hasil uji dari material itu tidak perlu merusaknya. Hal ini dikarenakan
teknologi NDT lebih banyak memanfaatkan sensor dan gelombang untuk
mendeteksinya.
Cukup diuji,
Lalu diestimasi
Sekarang ini, banyak pilihan dan pengembangan dari teknologi
NDT yang banyak dipakai oleh para assessor dan pengamat bangunan atau material.
Bahkan untuk lebih akurat lagi ada teknologi semi NDT yang sedikit mengambil
sampel dan menggores material guna mendeteksi kerusakan yang terdapat di dalam
internal material.
Hal ini menjadi keuntungan karena peneliti atau assessor tak
perlu mengambil sampel dari bangunan bersejarah tersebut. Terkhusus bangunan
berkayu yang dan candi-candi yang renta sekali untuk diambil sampelnya. Untuk proses
pemugaran pun sebelumnya dibutuhkan pemetaan terhadap komponen bangunan yang
perlu di restorasi dan tingkat kerusakannya. Melalui NDT, proses ini bisa
dilakukan. Dengan menguji secara langsung di lapangan menggunakan salah satu
atau beberapa alat kombinasi, hasil deteksi dan pemetaan dapat dilakukan.
Semisal menggunakan Stress Wave analyzer dan Pylodyn test
sebagai dua contoh NDT. Dengan menempelkan alat ke kedua sisi material yang
hendak diuji, maka hasil waktu tempuh bisa di analisa dan bisa terlihat bagian
material mana yang mengalami defect atau kerusakan. Jika waktu tempuh atau Time
of Flight lebih cepat dari rata-ratanya artinya kondisi permukaan mulus.
Begitupun sebaliknya, maka ada kerusakan yang dilalui yang menyebabkan waktu
tempuh lambat.
Dari hasil sesedarhan itu dapat terlihat bagian struktur
mana saja yang mengalami kerusakan dan masih dalam kondisi bagus. Disamping
itu, dari hasil Time of flight pun, keadaan Modulus Elastisitas yang berkaitan
dengan sifat material suatu bangunan dapat dihitung dan dipredisiki menggunakan
beberapa pengambilan data.
Dengan begitu, restorasi dapat berjalan lebih singkat,
presisi dan terlebih bisa mendeteksi tanpa harus merusak sebagian kecil atau
besar bangunan bersejarah yang diamati. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk
diterpakan terkhusus untuk negara dengan jumalah bangunan bercagar budaya yang
cukup tinggi seperti di Indonesia.
Referensi:
M. Teder, K. Pilt, M. Miljan, M.
Lainurm, R. Kruuda. Overview of Some Non-Destructive Methods For In Situ Assessment
Of Structural Timber: 137-143. 3rd International Conference Civil
Engineering`11 Proceedings II Materials and Structures.
S. Gao, X. Wang, M.C. Wiemann, B.K.
Brashaw, R.J. Ross, L.Wang. A Critical Analysis of Methods for Rapid and
Nondestructive Determination of Wood Density in Standing Trees. Annals of
Forest Science. INRA and Springer-Verlag France 2017.
C. Gao, J. Wang and Q. S. Yang. Rapid
In-Site Survey and Assessment Method For Structural Members In Traditional
Chinese Traditional Timber Structure[J].” Structural Health Assessment of Timber Structures. 2017: 119-130.
[1] Mahasiswa
Master of Civil Engineering, Beijin Jiaotong University
Key Laboratory of Ancient Culture Relics, School of
Civil Engineering
0 comments:
Post a Comment