Thursday, October 29, 2015

Sarjana Teknik Humanis

Oleh: Annisa Dewanti Putri


Bagiku, belajar darimu menjadikanku belajar soal hidup.
Hidup yang tak melulu soal apa yang mudah dimengerti.
Hidup yang sesungguhnya ada dibalik kata itu.
Kau begitu kuat, mengajarkan arti kuat tekan sebenarnya.
Kuat  Tarik dari baja yang sesungguhnya.
Ucapan selamat bagiku bukan hanya bagimu sang sarjana teknik,
Bagimu kau juga sarjana Humanis,
Bukan karena kau ingin dikata seperti itu tapi
Melalui pikir kau berhasil menjadi Sarjana Teknik Humanis
Selamat RAK kau berhasil
Menjadi Sarjana yang tak hanya teknik tapi juga humanis.

Jakarta, 29 Oktober 2015

Read more…

Friday, October 16, 2015

BINTANG REDUP

source:thumbnail Sky Full of Stars: www.youtube.com

Dari balik celah, cahaya kurasakan antara cabang pohon yang saling bergesekan. Terlelap, aku ternyata telah tertidur di bawah rimbunan pohon ini semalaman. Mata ini begitu silau pedih mengintip cahaya yang perlahan masuk menyelinap pupil. Ini sudah Pagi..

Malam itu begitu indah. Lautan bintang boleh kusebut. Hanya saja kondisinya terbalik. Lautan itu berada tepat di atas kepala ini. Ada sebuah bintang kecil paling redup yang selalu menarik perhatianku.

Ini berbeda. Aku tahu bahwa kebanyakan orang memilih bintang paling gemerlap untuk diperhatikan. Tapi bagiku bintang redup itu menyentil pandanganku.

Kami saling berjauhan. Cahaya bintang lain memang mampu mengaburkan bintang kecil itu. Namun, itulah yang justru membuatku memperhatikannya. Ia redup, sendiri, berbeda.

Itulah mengapa ia berhasil menang untuk kulihat. Sedari kecil bintang paling gemerlap selalu menang dari cerita para pendongeng di seberang sana. Aku pun heran, mengapa bintang kecil yang terlihat redup itu tak pernah diceritakan.

Sekarang, aku tau mengapa. Ia hanya mau dilihat dan diperhatikan oleh jarang orang yang senang melihat sinarnya saja tanpa melihat gelapnya.

Kurasa, bintang redup itu akan jadi yang paling terang saat langit gelap  menghamparkan lautanya. Tak perlu khawatir bintang redup, kau telah membawaku untuk melirikmu.

Meski aku tau, saat ini di ruang yang berbeda dan waktu yang sama dirimu bisa jadi telah padam. Aku paham apa yang kulihat bukanlah apa yang sedang terjadi. Ialah ilusi waktu dan penglihatan.

Bintang redup, kau jauh dari jutaan tahun cahaya. AKu tahu cahaya mu dalam mataku adalah yang kulihat dari masa lalumu.

Kau sesungguhnya telah padam. Tapi, terimakasih bintang redup, kau berhasil menyadarkanku bahwa kau sebenarnya istimewa diantara jutaan bintang di lautan langit sana. Diantara lautan bintang terang, kau tetap berhasil terang dengan caramu sendiri, meski itu jutaan cahayamu yang telah kau pancarkan waktu lalu.


*******
Skywalker
Annisa Dewanti Putri,
Jakarta, 16/10/15

Read more…

Saturday, October 10, 2015

What To Say? (Random Poem)



I Don’t know what to say, Then Ill write what I think these days.
Well sometimes the river just flows.
I am like doing which isn’t one of something that I mus do
Im just like following the trail, Which I should’ve go out if I don’t feel I fit in

But when the time comes and I don’t feel like I am there anymore,
Yes I’ll go and find the better place that I should’ve been there
A place where I get my Passion
A place where I I should be

Is it too late?
No, as long as you beilive in the creator
And your still there, then do the right thing,
Sometimes I feel that im doing it not from my full heart

How can I stand still?
Just see, someday we’ll consider this as our past,
Or maybe we’ll make it as a very disturbing moment
While, we can not say that times fly but sometimes stuck stills
It is only the matter how you treat the world
The matter is that will you learn from this sacrifice you made.
It’s about orientation,

Why are you doing this?
Random things happen
Unpredictible, Unplanned, Yet it’ll show up
As like this random post,

Are we doing it for ourselves our for the others?
The most essential thing to be questioned.
Or maybe we’r doing it for no reason.
No, this world is still in a humanistic view
There is Zon Politicon motives, while
Ego still exist in this world.


Jakarta, 11/10/2015

Read more…