Friday, January 13, 2017

QINGDAO: Menyususuri Muka dan Bawah Laut (Part 2)


Heading to Qingdao.
 Qingdao, salah satu kota pelabuhan (Port City) negeri tirai bamboo telah berhasil meyorot mata dunia. Di provini Shandong tersebut, manusia bisa menyusuri Jembatan lintas laut terpanjang di dunia setelah mengalahkan lake Portchatrain Causeway sepanjang 38.44 km.

Perjalanan yang kami (Mahasiswa Beijing Jiaotong University) lakukan adalah melewati Jiaozhu Causeway Bridge. Ini adalah jembatan lintas laut terpanjang di Dunia (Sekitar 42 km). Dengan jenis cable stayed bridge, jembatan ini terbagi menjadi tiga jembatan utama (Cangkou, Hongdao, dan Dagu River Channel Bridge).
Dengan adanya jembatan Jiaozhou, waktu menyebrang antara kota Qingdao dan Hangdao menjadi lebih singkat 20-30 menit dari biasanya dan tentunya menghemat energi. Ini sangat penting bagi orang-orang yang hendak berpergian dengan cepat. Jembatan ini dibangun dan selesai dalam waktu empat tahun.

Untuk perihal jembtan dan bawah tanah, negeri tiongkok memang juaranya dalam membangunnya. Terlihat dari begitu banyak jembatan dan terowongan yang dibangun dengan metodenya yang tak kalah efektif. Bahkan jembatan terpanjang ini hanya memakan waktu 4 tahun dalam konstruksinya.

Berikutnya, di Qingdao terdapat subsea tunnel alias terwongan bawah laut yang terdiri dari 2 lane atau lajur arah. Tedapat satu service tunnel ditengah juga untuk perihal perawatan terowongan. Jadi, total keseluruhan lubang terwongan adalah tiga lubang.

Konstruksi terowongan bawah laut ini dimulai pada tahun 2006 dan selesai lima tahun kemudian. Tanpa lupa akan perawatan yang dilakukan, sampai sekarang terowongan yang dibangun dengan metode NATM (New Austrian Tunneling Method) tersebut masih berfungsi dengan baik.
Jiazhou Bay Bridge.

Before Going down.

Diantara Konstruksi

QML Tunnel. Sketsa oleh Penulis 2016
Dua hari pertama kami dihiasi oleh kunjungan ke lokasi proyek. Salah satunya situs Tunneling untuk subway di Hangdao. Situs konstruksi ini letaknya tepat di depan China University of Petroleum. Sebelum masuk ke situs terowongan, perlu diadakan inspeksi Keselatamatan kerja melingkupi 
penggunaan helm.

Menyusuri anak tangga menuju kedalaman -40 meter, situs konstruksi di negeri Tiongkok terbilang cukup rapih dalam membuat batasan dan rambu-rambu. Hanya saja sangat disayangkan, kenbanyakan rambu menggunakan Hanzi alias bahasa mandarin. Namun jangan khawatir simbok-simbol telah diwakili oleh gambar-gambar yang mendukung.

Panjang terowongan ini adalah sekitar 2,7 kilometer. Dengan lebar diameter kurang lebih 6,7 meter, dengan tinggi terowongan sekitar 7 meter. Hanya, akan dikurangi dengan lapisan bawah muka yang ada.

Berlanjut pada situs konstruksi lain nya yaitu Stasiun Subway Wusi Gongchang yang merupakan bagian dari line 3. Line ini masihlah baru dan akan hanya dibuka pada tahun depan. Hal utama yang diperhatikan saat itu adalah uji coba dan Interval trial sang kereta tersebut.
Dengan begitu, Qingdao menjadi tambah lengkap dan menyengakna dikunjungi saat line berikutnya dioperasikan. Semakin banyak tempat wisata yang mudah dikunjungi selain daripada dari line 1 dan 2.



New Station of Wusi Guangchang
Entrance of QML
Secara garis besar, banyak tempat yang bisa dikunjungi baik secara gratis maupun berbayar. Qingdao sebagai salah satu kota tepi pantai di daratan Tiongkok yang sangat disayangkan untuk tidak dikunjungi. Salam pantai dari negeri Zhong Guo.


Underworld water Qingdao

0 comments:

Post a Comment