Wednesday, May 31, 2023

Garis Imajiner dalam Urbanitas Ruang

Ilustrasi Garis Imajiner dan Abstraksinya. Oleh: Penulis 2023

Axe Historique (Garis imajiner) menjadikan suatu ruang membentuk garis tak nyata yang bisa menghubungkan sejarah replika dari suatu tempat dan lokasi yang ada. Bayangkan, dalam imaji ruang, meski ia tak nampak tapi nyatanya dapat memberikan suatu sejarah dan makna dalam suatu wilayah sebagai gambaran untuk memberikan cerita pada setiap landmark atau titik simbol kota dan daerah.

Dari mana suatu garis imajiner terbentuk? Setiap wilayah, kota dan jalan menjadi cerita bagi masayarakatnya dalam membentuk suatu citra dan imaji. Ketika suatu persimpangan menjadi bagian daripada suatu garis imajiner, ia akan membentuk garis itu sendiri dalam menggambarkan alur dan garis yang tak nampak, namun jika dilihat dari tampak atas melalui peta, maka akan terbentuk suatu garis menuju pusat/landmark kota tersebut.

Pada contohnya, Kota Jogjakarta, disana bermula dari Merapi, tugu, hingga ketika kita berjalan terus menemukan alun-alun lor, kemudian di pusat kota menemukan Keraton, alun-alun kidul, panggung krapyak, sampai pada ujung jalan di sisi selatan yang mana kita menemukan pantai dan laut selatan. Disanalah garis imajiner bekerja, ia menceritakan sejarah sang kota Jogjakarta dari melihat sisi alam, menuju ke peradaban manusia, hingga bercerita soal monumen letak peradaban, menuju lokasi spiritual hingga menuju ke alam kembali.

Kembali kepada Axe Historique dimana garis tersebut menjadi jawaban dari cerita masing-masing ruang yang dilewati oleh garis tersebut secara abstrak. Sementara, di Eropa kita bisa ambil contoh lebih luas lagi, garis lurus dari Arc de Triomphe du Carrousel ke Champ Elysees Place de la Concor, monumen Obelisk Luxor, the Louvre Museum, Point des routes de France kemudian ke luar kota Paris searah timur-tenggara maka garis itu akan melewati negara Swiss Italia, Yunani, lalu melintasi Laut Mediterania, Mesir, dan garis tepat akan berakhir menuju  Makkah. 

Dari sini, manusia belajar untuk bisa membentuk abstraksi dari pemikiran imajinernya tanpa harus ada yang nampak nyata terpampang dari peta atau tampak asli dari urban imajiner sisi kota yang seolah nampak tak seperti apa-apa. Dalam hal ini sejarah dan Axe Historique imajiner dapat menjadikan kota lebih bersejarah dan memiliki makna. Itulah garis imajiner yang tak nampak tapi menjadi cerita yang berdampak.


Jakarta, 31 Mei 2023

*Ditulis ketika Ayaove juga sedang menulis Thesis

0 comments:

Post a Comment